Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) berkomitmen untuk terus mempercepat pembangunan Jalan Tol Yogyakarta – Bawen. Menurut Menteri PU Dody Hanggodo, kehadiran Jalan Tol Yogyakarta – Bawen akan menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan konektivitas di wilayah segitiga emas Joglosemar (Yogyakarta – Solo – Semarang).
“Jalan tol ini akan mempercepat mobilitas serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Selain itu, dengan akses yang lebih mudah ke Borobudur dan berbagai destinasi wisata lainnya, kita berharap dapat meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Menteri Dody.
Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta – Bawen dilaksanakan oleh PT Jasamarga Jogja Bawen selaku BUJT, dengan nilai investasi mencapai Rp14,26 triliun dan biaya konstruksi sebesar Rp10,65 triliun. “Jalan tol ini melintasi dua provinsi, yaitu Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, serta akan menjadi bagian dari jaringan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Tol Semarang–Solo dengan Tol Solo – Yogyakarta – Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo,” terang Direktur Jenderal Bina Marga Roy Rizali Anwar.

Jalan Tol Yogyakarta – Bawen memiliki panjang total 75,12 km dan terbagi dalam enam seksi. Rinciannya sebagai berikut:
- Seksi 1: JC Sleman – SS Banyurejo sepanjang 8,80 km, dengan progres pembebasan lahan mencapai 96,73% dan progres konstruksi 77,32%.
- Seksi 2: SS Banyurejo – SS Borobudur sepanjang 15,20 km, dengan progres pembebasan lahan sebesar 91,60%.
- Seksi 3: SS Borobudur – SS Magelang sepanjang 8,10 km, dengan progres pembebasan lahan sebesar 73,20%.
- Seksi 4: SS Magelang – SS Temanggung sepanjang 16,65 km, dengan progres pembebasan lahan sebesar 36,54%.
- Seksi 5: SS Temanggung – SS Ambarawa sepanjang 21,39 km, dengan progres pembebasan lahan sebesar 11,25%.
- Seksi 6: SS Ambarawa – JC Bawen sepanjang 4,98 km, yang tersambung dengan Tol Semarang – Solo, dengan progres pembebasan lahan sebesar 95,8% dan progres konstruksi 61,40%.
“Ruas yang sudah masuk tahap konstruksi adalah Seksi 1 yang ditargetkan selesai pada kuartal II tahun 2026 dan Seksi 6 yang ditargetkan rampung pada kuartal IV tahun 2025. Sementara untuk ruas lainnya, kami terus percepat proses pembebasan lahannya agar konstruksinya dapat segera dimulai dan seluruh proyek diharapkan tuntas pada tahun 2027–2028,” jelas Dirjen Roy.